
Mengapa saya katakan membunuh kreatifitas generasi muda bangsa?
Waktu yang dihabiskan bukannya untuk aktifitas yang lebih produktif tapi malah wasting time. Hal ini bukan berarti saya anti game. Kalau main game di saat senggang itu mungkin dan boleh-boleh saja, tapi kalau hampir tiap hari rasanya sudah kurang bagus. Dengan adanya PS ataupun bentuk-bentuk game lainnya membuat hubungan sosial jadi renggang. Generasi muda bangsa menjadi orang yang hanya senang bermain di kamarnya sendiri. Tidak pernah ada komunikasi dengan masyarakat atau teman di sekitarnya. Anehnya yang justru sering melakukan itu adalah para mahasiswa yang notabenenya adalah orang-orang yang dianggap cerdas untuk menyaring pengaruh-pengaruh dari luar. Maka omong kosong kalau orang Indonesia itu suka gotong royong dan kerja sama. Itu hanya omong kosong belaka. Kalau di jaman Soekarno itu mungkin. sekarang saya rasa tidak ada lagi. Kedengaran terlalu idealis, tapi coba dipikirkan saja.. Kalau belajar teknologi otomotif ataupun penerbangan yang dikembangkan Jepang dan Jerman itu lebih penting ketimbang hanya menjadi konsumen produk luar negeri. Tapi semuanya kembali kepada pilihan masing-masing pribadi. Tak ada yang memaksa.
0 komentar
Posting Komentar
Komentar Anda Mendukung Perkembangan Blog Ini